Senin, 22 Juni 2015

RINGKASAN JURNAL EKONOMI

PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA, HARGA, KURS DOLLAR
AMERIKA SERIKAT DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP
IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA

Ni Wayan Jesni Umantari1
Ida Bagus Darsana2
1.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
e-mail: jesni.umantari@yahho.com / Tlp. 081339695827
2.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
ABSRAK :
Minyak bumi sebagai salah satu bahan baku dalam proses produksi barang dan jasa merupakan faktor vital dalam menunjang kegitan produksi di Indonesia. Indonesia yang dahulu merupakan Negara penghasil minyak bumi dan salah satu anggotaOrganization of Petroleoum Exporting Country (OPEC)dalam kenyataannya masih belum mampu memenuhi kebutuhan minyak bumi di dalam negeri sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pendapatan perkapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat, dan cadangan devisa secara simultan dan secara parsial terhadap impor minyak bumi di Indonesia. Obyek penelitian ini adalah pendapatan perkapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat, dan cadangan devisa serta impor minyak bumi. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik analisa data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan variabel pendapatan perkapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Secara parsial pendapatan perkapita dan cadangan devisa berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Secara parsial harga dan kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Hendaknya pemerintah mengurangi impor BBM sehingga harga akan menurun dan kurs rupiah mengalami kenaikan maka cadangan devisa meningkat. Dengan adanya pengurangan impor maka subsidi BBM akan berkurang sehingga subsidi bisa dialihkan untuk tujuan meningkatkan pendidikan dan kesehatan.
Kata kunci: Pendapatan Perkapita, Harga, Kurs Dollar Amerika Serikat, Cadangan Devisa, Impor Minyak Bumi
 ABSTRACT : 
Oil as one of raw material in production process of goods and service is vital factor in support production activity in Indonesia. Indonesia previous is a state as producer of oil and one of member of organization of petroleum exporting country (OPEC) but its reality still not yet able to fulfil the domestic’s need.This study aims to find out the effect of per capita income, price, US dollar rate and reserve of devisa simultaneously and partially toward oil import in Indonesia. Object in this study were per capita income, price, US dollar rate, reserve of devisa and oil import. Type of data has been applied in this study was secondary data. Data analysis technique was applied multiple linear regression. The result showed simultaneously the variable of per capita income, price, US dollar rate, and reserve of devisa have significant effect toward import of oil in Indonesia. Partially percapita income and reserve of devisa have positive and significant toward import of oil Indonesia. Partially price and US dollar rate have negative significant toward import of oil in Indonesia. The government should decrease import of oil so that price will reduce and rupiah rate will increase hence reserve of devise will improve. By existence reduction of import hence oil subsidy will decrease so that subsidy can be switch for purpose to improve education and health.
Keywords: per capity income, price, US dollar rate, reserve of devisa, oil import
PENDAHULUAN :
Arus globalisasi ekonomi perdagangan bebas terus berkembang pengaruh peluang serta hambatan terhadap aktivitas perdagangan yang harus dihadapi oleh semua negara tidak terkecuali Indonesia. Indonesiamerupakan negara yang sedang berkembang yang selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah terwujudnya masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan sejahtera untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang telah dilakukan dengan berbagai cara salah satunya melalui perdagangan internasional.

           Perdagangan internasional merupakan pemecahan masalah bagi suatu negara dalam memenuhi kebutuhan bagi masyarakatnya. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari aktivitas perdagangan internasional salah satunya adalah untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara, karena tidak semua negara memiliki peralatan produksi atau kondisi ekonomi yang sama baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Menurut Soi, dkk (2013) perdagangan memberikan peluang baru untuk pertumbuhan bagi negara-negara berkembang karena setiap negara pasti akan melakukan perdagangan antar negara untuk memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan masyarakatnya. Perdagangan internasional akan saling terjalin dan menciptakan suatu hubungan ekonomi yang mempengaruhi satu negara Dengan negara lain. Kenyataan ini lebih meyakinkan akan pentingnya peranan perdagangan dewasa ini (Sobri, 2002:2).
         Kondisi perekonomian dunia suatu negara akan sulit untuk memenuhi kebutuhan negaranya  sendiri tanpa bekerjasama dengan negara lain. Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda satu sama lain yang tidak terdapat di negara lain. Impor merupakan hal penting dalam konsep perdagangan internasional karena suatu negara tidak mampu memproduksi suatu komoditi disebabkan ketiadaan memiliki sumber daya yang cukup. Jumlah impor ditentukan oleh kesanggupan atau kemampuan suatu negara dalam menghasilkan barang-barang yang mampu bersaing dengan buatan luar negeri, selain itu yang paling menentukan jumlah impor adalah kemampuan negara dalam membeli barangbarang hasil buatan luar negeri yang berarti nilai impor tergantung dari tingkat pendapatan nasional negara itu sendiri (Deliarnov, 1995:204). Semakin tinggi pendapatan serta semakin rendah kemampuan negara dalam menghasilkan barang maka impor semakin tinggi dan semakin banyak terdapat kebocoran dalam pendapatan nasional.
     Minyak bumi sebagai salah satu bahan baku dalam proses produksi barang dan jasa merupakan faktor vital dalam menunjang kegitan produksi di Indonesia. pemerintah Indonesia mengambil beberapa langkah dan kebijakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak di dalam negeri salah satunya dengan melakukan impor atau pembelian barang dan jasa dari luar negeri yang merupakan salah satu kegiatan perdagangan internasioanl (Putri, 2007).
 Beberapa faktor yang mempengaruhi impor minyak bumi Indonesia adalah ketersediaan cadangan devisa sebagai jaminan kepemilikan dana di dalam negeri (Widyasari, 2011). Apabila cadangan devisa yang tersedia relatif sedikit akan mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang dibeli berkurang begitupula sebaliknya. Krisis global timbul akibat krisis subprime mortgage yang melanda Amerika Serikat. Krisis yang menghantam salah satu negara dengan tingkat konsumsi tertinggi di dunia tersebut, secara tidak langsung berdampak pada menurunnya tingkat konsumsi dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatan per kapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa secara simultan dan parsial terhadap impor minyak bumi Indonesia.
METODE PENELITIAN:
  Penelitian ini bersifat kuantitatif asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2013:5). Obyek penelitian ini adalah pendapatan per kapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa impor minyak bumi Indonesia. Data yang Pengaruh Kurs Dollar Amerika [Ni Wayan Jesni Umantari, Ida Bagus Darsana]429 dipergunakan dalam penelian ini adalah data sekunder berupa data time series, 1993-2012, yang telah diolah kembali, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Penelitian ini menggunakan studi pustaka sebagai metode pengumpulan datanya serta analisis data menggunakan uji statistik regresi berganda, dengan persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + μi

Keterangan :

Y : Nilai impor minyak bumi

X1 : Pendapata per kapita

X2 : Harga

X3 : Kurs dollar Amerika Serikat

X4 : Cadangan devisa

Β1,β2,β3, β4 : Koefisien Regresi

α : Intersep
  ¢Statistik Deskriptif
¢Berikut adalah hasil uji analisis data yang dilakukan. Pertama hasil
¢statistik deskriptif menunjukkan bahwap rata-rata pendapatan per kapita (mean)
¢sebesar 5143190 dengan standar deviasi sebesar 3126309,69. Pendapatan
¢perkapita tertinggi sebesar 9607000 dan yang terendah sebesar 623441. Variabel
¢harga rata-rata (mean) sebesar 44,15 dengan standar deviasi sebesar 31,61. Harga
¢tertinggi sebesar 104,26 dan terendah sebesar 10,41. Variabel kurs dollar Amerika
¢rata-rata (mean) sebesar 7758,25 dengan standar deviasi sebesar 3094,09. Kurs
¢dollar Amerika tertinggi sebesar 10950 dan terendah sebesar 2110. Variabel
¢cadangan devisa rata-rata (mean) sebesar 42977,65 dengan standar deviasi sebesar
¢3094,78. Cadangan devisa tertinggi sebesar 112781 dan terendah sebesar 12352.
¢Variabel impor minyak bumi rata-rata (mean) sebesar 8690,02 dengan standar
¢deviasi sebesar 5543,07. Impor minyak bumi tertinggi sebesar 18464 dan terendah sebesar 1007,8   
¢Analisis Bidang Regresi Linear Berganda
¢Analisis Bidang regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

¢pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, berikut ini ditunjukkan

¢konstanta dan koefisien masing-masing variabel.

¢Y = 37,417 + 0,002 X1 – 10,082X2 – 0,105X3 + 0,025 X4

¢SE = (0,000) (8,660) (0,042) (0,008)

¢t = (25,781) (-1,164) (-2,481) (3,067)

¢F = 917,142

¢R2 = 0,996

¢Berdasarkan hasil uji F, dapat disimpulkan bahwa pendapatan per kapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa secara serempak berpengaruh signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Dapat dilihat dari nilai R2 yaitu sebesar 0,996 berarti 99,6% (persen) pendapatan per kapita, harga minyak bumi, kurs dollar Amerika dan cadangan devisa mempengaruhi impor minyak bumi, sedangkan sisanya sebesar 0,4% (persen) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.

¢Uji t menunjukan nilai thitung sebesar 25,781 dan ttabel sebesar 1,7 dengan sig 0,00 yang berarti Ho ditolak atau variabel pendapatan per kapita berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Apabila barang dari luar negeri kualitasnya lebih baik atau harganya lebih murah daripada barang yang dihasilkan dalam negeri sama maka ada kecenderungan bahwa negara tersebut akan mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.

¢ Jumlah impor yang paling menentukan kemampuan masyarakat dalam membeli barang-barang hasil buatan luar negeri. Artinya nilai impor tergantung dari tingkat pendapatan per kapita serta semakin rendah kemampuan dalam menghasilkan barang akan mengakibatkan kenaikan impor (Anggaristyadi, 2011).
  KESIMPULAN DAN SARAN : 
           Secara simultan variabel pendapatan per kapita, harga, kurs dollar AmerikaSerikat dan  cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Secara parsial pendapatan perkapita dan cadangan devisa berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Secara parsial harga dan kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor minyak bumi. Pendapatan per kapita dan cadangan devisa berpengaruh terhadap impor maka disarankan untuk penghematan konsumsi BBM sehingga pendapatan dan cadangan devisa bisa dipergunakan untuk tujuan lain yang lebih penting seperti untuk mengimpor barang-barang primer lainnya. Sedangkan harga dan kurs dollar Amerika serikat tidak mempengaruhi impor minyak bumi sehingga masyarakat tetap menggunakan minyak bumi karena merupakan kebutuhan. Pemerintah sebaiknya secara bertahap mengurangi penyaluran bahan bakar minyak yang cenderung kurang produktif, dengan demikian harga bahan bakar minyak bisa dinaikan, sehingga dengan sendirinya keinginan masyarakat untuk memiiki kendaraan bermotor sedikit demi sedikit akan berkurang.Hendaknya pemerintahmengurangi impor BBM sehingga harga  akan menurun dan kurs rupiah mengalami kenaikan maka cadangan devisa meningkat. Dengan adanya pengurangan impor maka subsidi BBM akan berkurang sehingga subsidi bisa dialihkan untuk tujuan meningkatkan pendidikan dan kesehatan.
 DAFTAR PUSTAKA :
¢Akbostancy, E., 2002. Impact of the Real Effective Exchange Rate (Reer) on Turkish Agricultural Trade. Halil Fidan. International Journal of Human and Social Sciences, 1(2) 2006.

¢Anggaristyadi, Galih. 2011. Analisis Pendapatan Perkapita, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Cadangan Devisa, dan Inflasi Terhadap Perkembangan Impor Indonesia Tahun 1985-2008 Universitas Sebelas Maret, Surakarta Maret 2011.

¢Deliarnov. 1995. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: UI Press.

¢Dharma, R.S. 2008. Analisis Pengaruh PDB, IHK, dan Kurs Dollar AS terhadap Total Impor Indonesia Periode 1989-2007, diakses dari http://www.scribd.com/doc/9220266/ pada tanggal 23 September 2010.

¢Sobri. 2001. Ekonomi Internasioanl Teori Masalah dan Kebijakannya. Yogyakarta: BPFE-UI.

¢Soi, Neddy., Koskei, Irene & John. 2013. Effect Of International Trade On Economic Growth In Kenya. Eroupean Journal Of Business And Management. 5(10), pp:131.

¢Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

¢Sukirno, Sadono. 2006. Makro ekonomi: Teori pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

¢Widyasari, Ni Putu Ayu. 2011. Pengaruh jumlah kendaraan, cadangan devisa dan subsidi terhadap impor minyak Indonesia Tahun 1996-2010. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 15(6): h:45-112.

¢http://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/11749/9109

Tidak ada komentar:

Posting Komentar