AMERIKA SERIKAT DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP
IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA
Ni
Wayan Jesni Umantari1
Ida
Bagus Darsana2
1.Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,
Bali, Indonesia
e-mail:
jesni.umantari@yahho.com / Tlp. 081339695827
2.Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,
Bali, Indonesia
ABSRAK :
Minyak bumi sebagai
salah satu bahan baku dalam proses produksi barang dan jasa merupakan faktor
vital dalam menunjang kegitan produksi di Indonesia. Indonesia yang dahulu merupakan Negara
penghasil minyak bumi dan salah satu anggotaOrganization
of Petroleoum Exporting
Country (OPEC)dalam kenyataannya masih belum mampu memenuhi kebutuhan minyak bumi di dalam
negeri sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pendapatan perkapita,
harga, kurs dollar Amerika Serikat, dan cadangan devisa secara simultan dan secara parsial
terhadap impor minyak bumi di Indonesia. Obyek penelitian ini adalah pendapatan perkapita,
harga, kurs dollar Amerika Serikat, dan cadangan devisa serta impor minyak bumi. Jenis data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik analisa data menggunakan regresi
linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan variabel pendapatan perkapita,
harga, kurs dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap
impor minyak bumi Indonesia. Secara parsial pendapatan perkapita dan cadangan devisa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Secara parsial harga dan
kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor minyak bumi
Indonesia. Hendaknya pemerintah mengurangi impor BBM sehingga harga akan menurun dan kurs
rupiah mengalami kenaikan maka cadangan devisa meningkat. Dengan adanya pengurangan impor
maka subsidi BBM akan berkurang sehingga subsidi bisa dialihkan untuk tujuan
meningkatkan pendidikan dan kesehatan.
Kata kunci: Pendapatan Perkapita,
Harga, Kurs Dollar Amerika Serikat, Cadangan Devisa, Impor Minyak Bumi
ABSTRACT :
Oil
as one of raw material in production process of goods and service is vital
factor in support
production activity in Indonesia. Indonesia previous is a state as producer of
oil and one of
member of organization of petroleum exporting country (OPEC) but its reality
still not yet able to fulfil the domestic’s need.This study aims to find out the effect of
per capita income, price, US dollar
rate and reserve of devisa
simultaneously and partially toward oil import in Indonesia. Object
in this study were per capita income, price, US dollar rate, reserve of devisa and oil import.
Type of data has been applied in this study was secondary data. Data analysis
technique was
applied multiple linear regression. The result showed simultaneously the
variable of per capita
income, price, US dollar rate, and reserve of devisa have significant effect toward import of oil
in Indonesia. Partially percapita income and reserve of devisa have positive and significant toward
import of oil Indonesia. Partially price and US dollar rate have negative
significant toward
import of oil in Indonesia. The government should decrease import of oil so
that price will reduce
and rupiah rate will increase hence reserve of devise will improve. By
existence reduction of
import hence oil subsidy will decrease so that subsidy can be switch for
purpose to improve education
and health.
PENDAHULUAN :
Arus globalisasi
ekonomi perdagangan bebas terus berkembang pengaruh peluang serta hambatan
terhadap aktivitas perdagangan yang harus dihadapi oleh
semua negara tidak terkecuali Indonesia. Indonesiamerupakan negara yang
sedang berkembang yang selalu berusaha untuk
meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah
terwujudnya masyarakat yang demokratis, berkeadilan dan sejahtera untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan yang telah dilakukan dengan berbagai cara salah satunya
melalui perdagangan internasional.
Perdagangan internasional
merupakan pemecahan masalah bagi suatu negara dalam
memenuhi kebutuhan bagi masyarakatnya. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh
dari aktivitas perdagangan internasional salah satunya adalah untuk
meningkatkan kemakmuran suatu negara, karena tidak semua negara
memiliki peralatan produksi atau kondisi ekonomi yang sama baik
dalam kualitas maupun kuantitasnya. Menurut
Soi, dkk (2013) perdagangan memberikan peluang baru untuk
pertumbuhan bagi negara-negara berkembang karena setiap negara pasti
akan melakukan perdagangan antar negara untuk memenuhi
kebutuhan dan mensejahterakan masyarakatnya.
Perdagangan internasional akan saling terjalin dan menciptakan
suatu hubungan ekonomi yang mempengaruhi satu negara Dengan negara lain.
Kenyataan ini lebih meyakinkan akan pentingnya peranan perdagangan
dewasa ini (Sobri, 2002:2).
Kondisi perekonomian
dunia suatu negara akan sulit untuk memenuhi kebutuhan
negaranya sendiri tanpa
bekerjasama dengan negara lain. Setiap negara memiliki sumber daya
alam yang berbeda-beda satu sama lain yang tidak terdapat di negara lain. Impor merupakan
hal penting dalam konsep perdagangan internasional karena suatu negara
tidak mampu memproduksi suatu komoditi disebabkan ketiadaan memiliki
sumber daya yang cukup. Jumlah impor ditentukan oleh kesanggupan atau
kemampuan suatu negara dalam menghasilkan barang-barang yang mampu
bersaing dengan buatan luar negeri, selain itu yang paling menentukan jumlah impor
adalah kemampuan negara dalam membeli barangbarang hasil buatan luar
negeri yang berarti nilai impor tergantung dari tingkat pendapatan nasional
negara itu sendiri (Deliarnov, 1995:204). Semakin tinggi pendapatan serta
semakin rendah kemampuan negara dalam menghasilkan barang maka impor
semakin tinggi dan semakin banyak terdapat kebocoran dalam
pendapatan nasional.
Minyak bumi sebagai salah satu
bahan baku dalam proses produksi barang dan jasa
merupakan faktor vital dalam menunjang kegitan produksi di Indonesia.
pemerintah Indonesia mengambil beberapa langkah dan
kebijakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak di dalam negeri
salah satunya dengan melakukan impor
atau pembelian barang dan jasa dari luar negeri yang merupakan
salah satu kegiatan perdagangan internasioanl (Putri, 2007).Beberapa faktor yang mempengaruhi impor minyak bumi Indonesia adalah ketersediaan cadangan devisa sebagai jaminan kepemilikan dana di dalam negeri (Widyasari, 2011). Apabila cadangan devisa yang tersedia relatif sedikit akan mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang dibeli berkurang begitupula sebaliknya. Krisis global timbul akibat krisis subprime mortgage yang melanda Amerika Serikat. Krisis yang menghantam salah satu negara dengan tingkat konsumsi tertinggi di dunia tersebut, secara tidak langsung berdampak pada menurunnya tingkat konsumsi dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatan per kapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa secara simultan dan parsial terhadap impor minyak bumi Indonesia.
METODE PENELITIAN:
Penelitian ini bersifat kuantitatif asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2013:5). Obyek penelitian ini adalah pendapatan per kapita, harga, kurs dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa impor minyak bumi Indonesia. Data yang Pengaruh Kurs Dollar Amerika [Ni Wayan Jesni Umantari, Ida Bagus Darsana]429 dipergunakan dalam penelian ini adalah data sekunder berupa data time series, 1993-2012, yang telah diolah kembali, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Penelitian ini menggunakan studi pustaka sebagai metode pengumpulan datanya serta analisis data menggunakan uji statistik regresi berganda, dengan persamaan sebagai berikut :
∧Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + μi
Keterangan :
∧Y : Nilai impor
minyak bumi
X1 : Pendapata per
kapita
X2 : Harga
X3 : Kurs dollar Amerika
Serikat
X4 : Cadangan devisa
Β1,β2,β3, β4 : Koefisien
Regresi
α : Intersep
¢Statistik
Deskriptif
¢Berikut adalah hasil uji
analisis data yang dilakukan. Pertama hasil¢statistik deskriptif menunjukkan bahwap rata-rata pendapatan per kapita (mean)
¢sebesar 5143190 dengan standar deviasi sebesar 3126309,69. Pendapatan
¢perkapita tertinggi sebesar 9607000 dan yang terendah sebesar 623441. Variabel
¢harga rata-rata (mean) sebesar 44,15 dengan standar deviasi sebesar 31,61. Harga
¢tertinggi sebesar 104,26 dan terendah sebesar 10,41. Variabel kurs dollar Amerika
¢rata-rata (mean) sebesar 7758,25 dengan standar deviasi sebesar 3094,09. Kurs
¢dollar Amerika tertinggi sebesar 10950 dan terendah sebesar 2110. Variabel
¢cadangan devisa rata-rata (mean) sebesar 42977,65 dengan standar deviasi sebesar
¢3094,78. Cadangan devisa tertinggi sebesar 112781 dan terendah sebesar 12352.
¢Variabel impor minyak bumi rata-rata (mean) sebesar 8690,02 dengan standar
¢deviasi sebesar 5543,07. Impor minyak bumi tertinggi sebesar 18464 dan terendah sebesar 1007,8
¢Analisis Bidang Regresi Linear Berganda
¢Analisis Bidang regresi
linear berganda digunakan untuk mengetahui
¢pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat, berikut ini ditunjukkan
¢konstanta dan koefisien
masing-masing variabel.
¢∧Y = 37,417 +
0,002 X1 – 10,082X2 – 0,105X3 + 0,025 X4
¢SE = (0,000) (8,660)
(0,042) (0,008)
¢t = (25,781) (-1,164)
(-2,481) (3,067)
¢F = 917,142
¢R2 = 0,996
¢Berdasarkan hasil uji F,
dapat disimpulkan bahwa pendapatan per kapita, harga, kurs
dollar Amerika Serikat dan cadangan devisa secara serempak
berpengaruh signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Dapat
dilihat dari nilai R2 yaitu sebesar 0,996 berarti 99,6% (persen) pendapatan
per kapita, harga minyak bumi, kurs dollar Amerika dan cadangan devisa mempengaruhi
impor minyak bumi, sedangkan sisanya sebesar 0,4% (persen) dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.
¢Uji t menunjukan
nilai thitung sebesar 25,781 dan ttabel sebesar 1,7 dengan sig 0,00 yang berarti
Ho ditolak atau variabel pendapatan per kapita berpengaruh positif dan
signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Apabila barang dari luar negeri
kualitasnya lebih baik atau harganya lebih murah daripada barang yang
dihasilkan dalam negeri sama maka ada kecenderungan bahwa negara tersebut
akan mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
¢ Jumlah impor
yang paling menentukan kemampuan masyarakat
dalam membeli barang-barang hasil buatan luar negeri.
Artinya nilai impor tergantung dari tingkat pendapatan per kapita serta
semakin rendah kemampuan dalam menghasilkan barang akan mengakibatkan
kenaikan impor (Anggaristyadi, 2011).
KESIMPULAN DAN SARAN :
Secara simultan
variabel pendapatan per kapita, harga, kurs dollar AmerikaSerikat dan cadangan devisa berpengaruh
signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Secara
parsial pendapatan perkapita dan cadangan devisa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap impor minyak bumi Indonesia. Secara parsial harga dan kurs dollar
Amerika Serikat berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
impor minyak bumi. Pendapatan per kapita dan cadangan devisa berpengaruh terhadap impor maka disarankan
untuk penghematan konsumsi BBM sehingga pendapatan dan cadangan devisa bisa
dipergunakan untuk tujuan lain yang lebih penting seperti untuk mengimpor
barang-barang primer lainnya. Sedangkan harga dan kurs dollar
Amerika serikat tidak mempengaruhi impor minyak bumi sehingga masyarakat
tetap menggunakan minyak bumi karena merupakan kebutuhan. Pemerintah
sebaiknya secara bertahap mengurangi penyaluran bahan bakar minyak yang cenderung kurang
produktif, dengan demikian harga bahan bakar minyak bisa dinaikan, sehingga
dengan sendirinya keinginan masyarakat untuk memiiki kendaraan bermotor
sedikit demi sedikit akan berkurang.Hendaknya pemerintahmengurangi impor BBM
sehingga harga akan menurun dan
kurs rupiah mengalami kenaikan maka cadangan devisa meningkat. Dengan adanya
pengurangan impor maka subsidi BBM akan berkurang sehingga subsidi bisa dialihkan untuk tujuan
meningkatkan pendidikan dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA :
¢Akbostancy, E.,
2002. Impact of the Real Effective Exchange Rate (Reer) on Turkish Agricultural
Trade. Halil Fidan. International Journal of Human and
Social Sciences, 1(2) 2006.
¢Anggaristyadi, Galih.
2011. Analisis Pendapatan Perkapita, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Cadangan Devisa, dan
Inflasi Terhadap Perkembangan Impor Indonesia
Tahun 1985-2008 Universitas Sebelas Maret, Surakarta Maret 2011.
¢Deliarnov. 1995. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: UI Press.
¢Dharma, R.S. 2008.
Analisis Pengaruh PDB, IHK, dan Kurs Dollar AS terhadap Total Impor
Indonesia Periode 1989-2007, diakses dari http://www.scribd.com/doc/9220266/ pada
tanggal 23 September 2010.
¢Sobri. 2001. Ekonomi Internasioanl Teori Masalah dan Kebijakannya. Yogyakarta: BPFE-UI.
¢Soi, Neddy., Koskei, Irene
& John. 2013. Effect Of International Trade On Economic Growth In
Kenya. Eroupean
Journal Of Business And
Management. 5(10), pp:131.
¢Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
¢Sukirno, Sadono. 2006. Makro ekonomi: Teori pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
¢Widyasari, Ni Putu Ayu.
2011. Pengaruh jumlah kendaraan, cadangan devisa dan subsidi
terhadap impor minyak Indonesia Tahun 1996-2010. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 15(6): h:45-112.
¢http://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/11749/9109
Tidak ada komentar:
Posting Komentar