Minggu, 30 November 2014

Kota Lubuk Linggau dan Lingkungannya

kota Lubuk Linggau 

Kota Lubuklinggau merupakan salah satu dari empat kota otonom yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Luas wilayahnya 401,50 km2 dengan jumlah penduduk tahun 2012 sebanyak 208.893 jiwa, sehingga kepadatan penduduknya 520 jiwa per km2.
 Kota Lubuk Linggau meliputi delapan kecamatan dan 72 kelurahan, dengan kisaran jumlah penduduk setiap kecamatan antara 14.000 - 34.000, sedangkan kisaran jumlah penduduk setiap kelurahan antara 400 - 7.500 jiwa. Adapun lima kelurahan dengan jumlah penduduk paling banyak berturut-turut Taba Jemekeh (Kecamatan Lubuk Linggau Timur I),  Cereme Taba (Lubuk Linggau Timur II), Watervang (Lubuk Linggau Timur I), Majapahit (Lubuk Linggau Timur I), dan Marga Rahayu (Lubuk Linggau Selatan II).

No
Kecamatan
Luas (Km2)
Penduduk
Kepadatan
1
Lubuklinggau Barat I
54,81
31.321
571
2
Lubuklinggau Barat II
10,84
21.912
2.022
3
Lubuklinggau Selatan I
85,15
14.411
169
4
Lubuklinggau Selatan II
37,26
27.866
748
5
Lubuklinggau Timur I
13,90
32.495
2.337
6
Lubuklinggau Timur II
10,12
31.644
3.126
7
Lubuklinggau Utara I
152,30
15.569
102
8
Lubuklinggau Utara II
37,11
33.675
908






Kota Lubuk Linggau
401,50
208.893
520
  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2013

Adapun batas wilayah Kota Lubuk Linggau meliputi sebelah selatan dengan Provinsi Bengkulu (Kabupaten Rejang Lebong) ; sebelah barat dengan Kecamatan Selangit (Kabupaten Musirawas); sebelah utara dengan Kecamatan Stl Ulu dan Tugu Mulyo (Kabupaten Musirawas); serta sebelah timur dengan Kecamatan Mauara Beliti (Kabupaten Musirawas).
Keadaan Alam

a. Iklim
Kota Lubuklinggau mempunyai iklim tropis basah dengan variasi curah hujan rata-rata antara 237,28 mm per tahun, dimana setiap tahun jarang sekali ditemukan bulan kering. Selama tahun 2009 curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Desember dan terendah pada Bulan Mei.

b. Topografis
Wilayah Kota Lubuklinggau terdiri dari 66,5 persen dataran rendah yang subur dengan struktur 62,75 persen tanah liat. Keadaan alamnya terdiri dari hutan potensial, sawah, ladang, kebun karet, dan kebun lainnya.
Di Kota lubuklinggau tidak terdapat gunung berapi. Di bagian sebelah barat kota ini terdapat sebuah bukit yang dikenal dengan nama Bukit Sulap.

c. Keadaan Tanah
Keadaan tanah di Kota Lubuklinggau terdiri dari:
- Aluvial : warna coklat kekuning-kuningan, dijumpai di bagian dataran Kota Lubuklinggau, sesuai untuk padi sawah dan palawija.
- Assosiasi Gleihumus : meliputi 7,17 persen dari luas kota, sebagian besar terdapat di Kecamatan Lubuklinggau Selatan, cocok untuk tanaman padi.
- Litosol : digunakan untuk tanaman keras, rumput-rumputan dan ternak.
- Regosol : sebagian besar terdapat di Kecamatan Lubuklinggau Selatan, cocok untuk tanaman padi, palawija dan tanaman keras lainnya.

d. Hidrologi
Di Kota Lubuklinggau terdapat sungai besar yaitu Sungai Kelingi yang merupakan sumber air untuk irigasi lahan persawahan di Kota Lubuklinggau dan sebagian Kabupaten Musi Rawas.

Pencemaran Udara Di Kota Lubuklinggau
Pada tahun ini 2014 masyarakat Lubuklinggau sempat di ganggu dengan munculnya kabut asap yang pekat di kota mereka . kabut asap di kota Lubuk linggau lebih disebabkan oleh Kabut asap kiriman dari daerah lain dan di karenakan juga oleh pembangunan proyek-proyek industri yang merusak lingkungan di kota mereka seperti kegiatan pembakaran hutan . kabut asap yang mulai menyelimuti langit Kota Lubuklinggau, sangat mengganggu aktivitas masyarakat kendati tidak terlihat tebal kabut tersebut membuat mata perih bagi setiap warga yang beraktivitas dan juga bisa membuat wabah penyakit ISPA bagi masyarakat .




beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan atas terjadinya kebakaran di hutan.
  1. Membuat menara pengamat yang tinggi berikut ala telekomunikasi
  2. Melakukan patroli untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran
  3. Menyediakan sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan
  4. Melakukan pemotretan citra secara berkala, terutama di musin kemarau untuk memantau wilayah hutan dengan titik api cukup tinggi yang merupakan rawan kebakaran
Apabila terjadi kebakaran hutan maka cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan adalah sebagi berikut;
  1. Melakukan penyemprotan air secara langsung apabila kebakaran hutan bersekala kecil
  2. Jika api dari kebakaran berskala luas dan besar, kita dapat melokalisasi api dengan membakar dan mengarahkan api ke pusat pembakaran, yaitu umumnya dimulai dari area yang menghambat jalananya api seperti sungai, danau dan jalan
  3. Melakukan peyemprotan air secara merata dari udara dengan menggunakan helikopter.
  4. Membuat hujan buatan


Sumber :
http://www.artikellingkunganhidup.com/8-cara-mengantisipasi-kemungkinan-terjadinya-kebakaran-hutan.html
https://maps.google.com/maps?q=Lubuk+Linggau,+South+Sumatra,+Indonesia&hl=en&ll=-3.296824,102.862244&spn=0.993976,1.017609&sll=37.0625,-95.677068&sspn=50.02446,65.126953&oq=Lubuk+Linggau&hnear=Lubuklinggau,+South+Sumatra,+Indonesia&t=m&z=10
http://lubuklinggaukota.bps.go.id/index.php/site/content/216
http://m.nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20141010/177195/Kabut-Asap-di-Lubuklinggau-Kian-Pekat
http://info-kotakita.blogspot.com/search/label/Prov%20Sumatera%20Selatan 
id.wikipedia.org/wiki/Kota_Lubuklinggau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar